Materi Kuliah Jurusan Akuntansi Semester 1

Untuk melanjutkan akses ke Quipper Campus, kamu perlu membaca dan menyetujui Syarat dan Ketentuan dan Kebijakan Privasi kami.

Jika kamu tidak menyetujui Syarat & Ketentuan dan Kebijakan Privasi, klik Tolak dan sistem akan keluar otomatis.

Artikel ini membahas hal-hal yang dipelajari di jurusan Psikologi serta kumpulan pertanyaan menarik terkait masa perkuliahan dan prospek kerja.

Setiap orang pasti punya masalah. Begitu pun kamu yang sedang membaca artikel ini. Ada masalah yang dapat diketahui penyebabnya, dan ada juga yang timbul begitu saja sampai bikin kita overthinking setiap malam, seperti:

“Kenapa gue ngerasa nggak berguna?”

“Kenapa mood gue cepet banget berubah?”

Selain memikirkan masalah sendiri, terkadang kita juga penasaran dengan tingkah laku orang lain. Apa alasan si A sering marah-marah? Kenapa si B takut tiap ketemu orang banyak? Semua itu jadi tanda tanya besar buat kita. Nggak jarang, ada pula yang langsung nge-judge tanpa mau mengenal lebih dalam.

“Males gue sama si A, ngegas mulu,”

“Kalau main jangan ngajak si B, dia mah sombong,”

Untuk menghindari kebiasaan judgemental seperti tadi, kita bisa memahami perilaku seseorang lewat ilmu Psikologi yang merupakan salah satu jurusan favorit di perkuliahan.

Simpelnya, Psikologi adalah ilmu yang menganalisis perilaku dan fungsi mental manusia. Melalui ilmu Psikologi, kita diajak mengenal diri sendiri, orang lain, serta cara bersikap di lingkungan.

Baca Juga: Bipolar dan Mood Swing Itu Beda Lho!

Kampus dengan Jurusan Psikologi

Sebagai salah satu prodi favorit, Psikologi dapat ditemukan di hampir seluruh PTN maupun PTS di Indonesia. Biaya kuliah di jurusan ini sedikit lebih mahal karena berhubungan dengan dunia kesehatan. Meski begitu, kamu bisa mendaftar meminta keringanan UKT atau mendaftar ke program KIP-Kuliah.

Berikut universitas negeri dan swasta psikologi terbaik di Indonesia:

Kompetensi Jurusan Akuntansi

Siapa yang nggak menyangka kalau banyak hal menarik dipelajari di Jurusan Akuntansi? Hehehe… Lantas, kamu harus punya kemampuan apa aja sih supaya cocok menjalani masa-masa perkuliahan di jurusan ini?

Well, karena akuntansi itu ada kaitannya dengan angka dan hitung-hitungan, udah dipastikan kalau kamu harus suka belajar hal-hal di bidang itu, seperti Matematika, Statistika, dan Ekonomi. Selain itu, Kamu harus punya kemampuan menganalisis, teliti dalam menghitung, dan mampu mengintrepretasikan data menjadi informasi yang bisa mudah dipahami.

Ekspresi kamu ketika masuk ke Jurusan Akuntansi: pusing mikirin duit beneran (x); pusing mikirin duit ghaib (√). (Sumber: indomedia.com.au)

Mata Kuliah Jurusan Akuntansi

Kesan pertama orang yang nggak tahu-tahu banget soal akuntansi pasti gini:

“Wah, lo masuk akuntansi? Enak banget! Bisa lulus cepet dong!”

Kayaknya anak akuntansi dipandang sebagai jurusan yang “lulus cepet” atau “gampang lulusnya”. Well, mungkin itu bisa jadi benar karena beberapa alumnus yang lulus hanya dalam kurun waktu 3,5 tahun. Tapi, apakah itu berarti perkuliahannya gampang?

O, tunggu dulu, kisanak!

Coba dulu baca kata-kata ini: “retur”, “pembukuan”, “metode”, “debit-kredit”.

Orang-orang yang belajar akuntansi tuh akan menjadi orang yang teliti, sabar, dan tekun. Kenapa? Karena di akuntansi, satu kesalahan kecil bisa merembet dan memengaruhi yang lain. Hhhhh.

Mungkin kamu paling familiar dengan istilah debet-kredit. Tapi, percaya nggak percaya, anak akuntansi tuh bukan cuma berkutat di situ aja. Mereka juga harus paham pasar modal dan efeknya. Juga harus ngamatin berita soal perekonomian. Soalnya, ya, debet-kredit itu cuma ada di tabel aja. Tapi, buat jadi anak akuntansi yang keren, kita harus paham apa maksud di baliknya dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dunia.

Setelah punya gambaran tentang akuntansi (tentunya juga dengan apa yang kamu pelajarin di ekonomi ya), kita sekarang ngomongin mata kuliah yang akan kamu pelajari di kampus.

Sewaktu awal masuk, kamu bakalan mempelajari materi Pengantar Akuntansi. Isinya ya dasar-dasar ilmu akuntansi gitu. Di tingkat yang lebih lanjut, kamu bakalan mempelajari Akuntansi Keuangan. Ini, tuh, berisi tentang pengembangan dari basic akuntansi yang udah kamu pelajari. Mulai dari transaksi obligasi, sampai perlakuan terhadap modal saham.

Ketika anak akuntansi sadar ada yang salah masukin angka (Sumber: giphy.com)

Selanjutnya, baru, deh, kamu mempelajari Akuntansi Lanjut yang isinya kamu udah disuruh nyusun laporan keuangan perusahaan. Nih beberapa daftar mata kuliah yang bakalan kamu pelajarin lainnya: Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Sektor Publik, Akuntansi Pemerintahan, Hukum Bisnis, Sistem Informasi Akuntansi, dan banyak lagi.

Nah, kan, udah terbukti anak akuntansi itu teliti, penyabar, dan punya logika berpikir yang baik dan runut. Mulai dari penyusunan laporan yang harus teliti sampai pride anak akuntansi ketika membuat laporan keuangan yang nggak boleh ada coretannya. Beuuuh. Mari kita tepok tangan buat anak akuntansi!

Baca Juga: Jurusan Ilmu Aktuaria, Prodi yang Sedang Booming di Indonesia

Secara umum, berikut daftar mata kuliah yang akan kamu pelajari di Jurusan Akuntansi, melansir dari laman feb.ui.ac.id:

Belajar Apa Aja di Jurusan Psikologi?

Banyak. Salah satu teman yang kuliah di jurusan ini pernah bilang, kalau Psikologi nggak semudah yang ia bayangkan. Awalnya, dia pikir Psikologi hanya sebatas tebak-menebak karakter seseorang, tapi ternyata yang dipelajari tuh luas banget.

Di semester pertama, ada mata kuliah yang membahas sejarah dan tokoh-tokoh pengembangan Ilmu Psikologi. Sebut saja Sigmund Freud, Abraham Maslow, serta Charles Barlett. Mata kuliah jurusan Psikologi pada semester awal masih bersifat umum dan dasar. Kamu diajak memahami hakikat ilmu Psikologi, pengertian memori, persepsi, apa itu emosi, kepribadian, sampai stres.

Baca juga: Mengenal Emosi Dasar dalam Hidup Manusia, Bukan Hanya Sedih dan Senang!

Mata kuliah semester dua jurusan Psikologi merupakan lanjutan dari materi yang dipelajari sebelumnya. Di sini, kita mengamati perkembangan manusia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, sampai lansia.

“Lho, kok, pelajarannya mirip-mirip Biologi sih?”

Ternyata, kondisi fisik, kognitif, dan emosi setiap orang mempengaruhi tingkah laku mereka di rentang usia tertentu. Contohnya nih, tantrum pada anak disebabkan oleh ketidakmampuan mereka dalam mengkomunikasikan perasaan dan kebutuhannya secara jelas.

Tingkah laku manusia juga dibahas dalam Teori Kepribadian. Ada 3 pendekatan Teori Kepribadian, yaitu Psikoanalisis, Humanistik, dan Behavioral. Masing-masing mempunyai sudut pandang yang berbeda dalam menganalisis perilaku individu.

Masuk ke semester tiga, mahasiswa Jurusan Psikologi dikenalkan dengan macam-macam cabang ilmu. Ada psikologi organisasi, psikologi klinis, psikologi pendidikan, psikologi sosial, dan psikologi faal. Meskipun materi yang dipelajari masih tergolong dasar, setidaknya kamu jadi tahu peminatan apa yang cocok dengan profesi yang ingin diambil.

Di semester pertengahan, mahasiswa jurusan Ilmu Psikologi mulai mendalami jenis-jenis asesmen untuk mengetahui karakteristik atau kecendrungan gangguan mental yang terjadi pada seseorang. Asesmen ini dilakukan melalui 3 metode, yaitu observasi, wawancara, serta alat ukur (psychological testing).

BTW, familiar dengan tabel ini nggak?

Tabel di atas merupakan salah satu contoh alat ukur psikologi.  Kalau kamu pernah psikotes, kamu diminta untuk memberi simbol X terhadap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi diri.  Perlu diketahui, tidak ada jawaban benar dan salah dalam Psikologi, melainkan kesimpulan mengenai karakteristik dan minat bakat.

Di semester enam, mata kuliah jurusan Psikologi semakin mengerucut. Mahasiswa dipersilahkan mengambil peminatan yang mereka sukai. Kalau kamu mau bekerja di perusahaan Psychology Industrial & Organizational adalah matkul yang tepat. Sebab, kamu akan mempelajari manajemen sumber daya manusia, psikologi konsumen, sampai kerja sama antar budaya.

Tetapi, kalau kamu pengen membantu orang dengan gangguan kesehatan mental, peminatan Psikologi Klinis adalah kuncinya. Kamu bakal belajar tentang jenis-jenis mental disorder melalui buku DSM seperti di bawah ini. Seru lho!

Buku panduan pengklasifikasian gangguan kesehatan mental. (Sumber: statnews.com)

Memasuki tahun terakhir perkuliahan, layaknya jurusan lainnya, kamu dihadapkan oleh seminar proposal, magang, dan skripsi. Tiga hal ini adalah syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Psikologi (S.Psi). Jurusan Psikologi ditempuh dalam waktu 3,5 sampai 4 tahun dengan 144 SKS.

Baca juga: Cara Perhitungan SKS di Kampus, Calon Mahasiswa Wajib Paham!

Terakhir, boleh nggak sih ngasih resep obat buat temen yang kena mental illness?

→ HARAM HUKUMNYA! Walaupun kita tahu dan belajar jenis gangguan mental, konsumsi obat tetap di bawah pengawasan psikiater.  Apa sih bedanya psikolog dengan psikiater? Intip penjelasannya di blog tetangga kita. Hihi.

Kalau temen kamu ngerasa ada sesuatu yang nggak beres dalam hidup dia, disarankan untuk pergi ke psikolog terlebih dahulu. Nanti kan diperiksa tuh, diajak ngobrol, lalu dikasih terapi.

Nah, kalau penyakitnya belum dapat disembuhkan dengan konseling dan terapi, baru deh, psikiater turun tangan. FYI, psikiater merupakan dokter spesialis jiwa yang bertanggung jawab memberi obat dan perawatan medis.

Punya pertanyaan seputar Psikologi dan jurusan lainnya? Tulis aja di kolom komentar! Pertanyaan kamu bakal kita masukkin ke F.A.Q atau dijadikan tema buat artikel selanjutnya.

Makasih banget udah mau baca sampai habis. Kamu bisa lho share artikel ini ke orang tua, guru, temen, pacar, juga gebetan. Tombol share-nya ada di bawah banner ini. Keliatan, kan? Thank you (again) and bye-bye!

Kuliah 7 Semester di Psikologi [Daring]. Tautan:

https://www.youtube.com/watch?v=FfUarkqAkcA (diakses 19-20 Mei 2021)

Pendekatan Teori Kepribadian dalam Psikologi [Daring]. Tautan:

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/c2aca931dfa55f74aebeeedd1f7456 (diakses 19-20 Mei 2020)

Beda Psikolog dan Psikiater [Daring]. Tautan:

https://hellosehat.com/mental/perbedaan-psikolog-dan-psikiater/(diakses 19 Mei 2021)

Tantrum [Daring]. Tautan:

(diakses 19 Mei 2021)

Buku DSM [Daring]. Tautan:

https://www.statnews.com/2016/12/12/psychiatry-dsm-update/ (diakses 19 Mei 2021)

Artikel ini membahas tentang Jurusan Akuntansi secara lengkap, mulai dari deskripsi jurusan, mata kuliah, prospek kerja, serta beberapa pilihan kampus yang menyediakan Jurusan Akuntansi terakreditasi.

Kamu pikir ngomongin angka cuma identik sama matematika? O, tentu tidak sohibul. Coba kamu tambahkan “Rp” sebelum deretan angka itu, maka pindahlah kita semua ke ranah ekonomi atau akuntansi.

Buat orang awam, “akuntansi” tuh entah kenapa diidentikan dengan “teller bank” atau segala sesuatu yang berhubungan sama bank. Tapi, emang bener kayak gitu? Coba yuk kita cari tahu dulu di artikel ini!

Apa itu Jurusan Akuntansi?

Berdasarkan American Institute of Certified Public Accounting (AICPA), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara-cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan keuangan.

Nah, nggak jauh berbeda, Jurusan Akuntansi adalah program studi yang mempelajari tentang metode pencataan, penggolongan, dan pengikhtisaran laporan keuangan.

Pada dasarnya, sih, akuntansi adalah seni mencatat laporan keuangan. Walaupun, ya, nggak cuma itu doang ya. Di Jurusan Akuntansi, kamu bakalan banyak menghitung uang yang… uangnya gak tahu ada di mana. Hehehe. Buat yang demen ngitungin duit, atau rajin mencatat, bisa jadi ini adalah jurusan yang cocok buat kamu lho.

Baca Juga: Jurusan Ilmu Politik: Mata Kuliah, Prospek Kerja, dan Pilihan Kampusnya

Kuliah Psikologi bisa dari IPS nggak?

→ Berdasarkan ketentuan Menteri Pendidikan terbaru, pemilihan jurusan kuliah tidak bergantung pada jurusan saat di SMA. Tapi, aturan ini hanya berlaku di PTN aja, ya! Untuk kampus swasta mempunyai kebijakan masing-masing.

Prospek Kerja Lulusan Akuntansi

Setelah lulus dari Jurusan Akuntansi, kamu bakalan dapetin gelar S.E (Sarjana Ekonomi). Tapi, kalau kamu mau jadi akuntan publik, kamu harus sekolah lagi selama 1 tahun dan ikutin Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP).

Ada banyak opsi lain yang bisa kamu coba sebagai lulusan akuntansi. Mulai dari (ya tentu aja) akuntan, ahli keuangan, sampai konsultan pajak. Kalau kamu suka dengan jenis pekerjaan start up, kamu bisa masuk ke start up yang bergelut di ranah financial planner.

Ya, ini, sih, sebetulnya nggak terlalu jauh beda sama konsultan pajak ya, tapi yang dikelola adalah keuangan. Kliennya pun beragam. Bisa perorangan, maupun kelompok atau organisasi.

Kamu juga bisa masuk ke badan-badan pemerintahan kayak Dirjen Pajak atau Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Nah loh, banyak, kan, pilihannya. Jadi nggak serta merta semua anak akuntansi otomatis jadi teller bank ya.

Baca Juga: Seperti Apa Kuliah di Jurusan Ilmu Ekonomi?

Lah, terus kerja apa dong abis lulus?

→ Banyak! Lulusan Psikologi dibekali dengan kemampuan menganalisis berbagai permasalahan individu, mengolah data, membuat program pelatihan kerja & pendidikan, serta public speaking yang mumpuni. Prospek kerja jurusan ini terbuka di bidang Human Resource, konsultan pendidikan, UX Researcher, konselor, dan sebagainya. Kamu bisa berkarir di pemerintahan, BUMN, swasta, dan NGO.